“Smörgåsbord” dan “Fartlek”

[Tulisan ini pertama kali dimuat di Harian Kompas pada 12 Maret 2016]

Swedia telah mengekspor sejumlah hasil karyanya ke Indonesia seperti mobil, barang elektronik, dan mebel. Kami juga mengekspor sejumlah ide dan pendapat, misalnya dalam bidang hak asasi manusia dan pengelolaan sampah. Namun, kami bukan bangsa yang banyak mengekspor kata atau ucapan, dan ini tentu antara lain terkait dengan ketidakberhasilan kami menggeluti dunia penjajahan dulu itu. Kami juga tidak banyak menghasilkan pemikir atau pemuka agama, misalnya, yang menyebarkan ide-idenya—dan, dengan demikian, bahasanya—ke mana-mana.

Lanjut membaca